Selamat Datang di Blog Kwarran Kalisat Kabupaten Jember

1

Rapat Kerja BIna MUda

1

Rapat Kerja BIna MUda

2

Seluruh Jajaran pengurus kwartir Ranting Kalisat Jember Siap menjadika Pramuka Kalisat kerren

3

Ketua Ranting berkoordinasi dengan beberapa Pengurus dan Pilar Kalisat.

Senin, 10 Juni 2024

UPACARA DI SATUAN PRAMUKA PENEGAK

 Salam Pramuka, 

Upacara dalam gerakan pramuka telah diatur, mulai dari tingkat siaga hingga tingkat Pandega. Berikut kita bahas tata Upacara ditingkat Pramuka Penegak. 

BAB VIII

UPACARA DI SATUAN PRAMUKA PENEGAK



Pt. 37. Macam upacara di Ambalan Penegak

Macam upacara di dalam Ambalan Penegak meliputi

a. Upacara Pembukaan Latihan

b. Upacara Penutupan Latihan

c. Upacara Penerimaan Tamu

d. Upacara Penerimaan Calon

e. Upacara Pelantikan

f. Upacara Kenaikan Tingkat

g. Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus

h. Upacara Pindah ke Golongan ke Racana Pandega

i. Upacara Pelepasan.

Pt. 38. Upacara Pembukaan Latihan Ambalan Penegak

Upacara Pembukaan Latihan di Ambalan Penegak diatur sebagai berikut :

a. Kerapihan setiap anggota ambalan.

b. Sangga Kerja menyiapkan perlengkapan upacara

c. Pradana mengumpulkan anggota ambalan dalam bentuk barisan bersaf.

d. Laporan Pemimpin Sanga kepada Pradana.

e. Pada waktu Pemimpin Sangga meninggalkan tempat, Wakil Pemimpin Sangga pindah ke tempat 

Pemimpin Sangga.

f. Para Pemimpin Sangga sesudah laporan mengambil tempat di sebelah kanan barisan.

g. Pradana menjemput Pembina dan mengantarnya ke sebelah kanan para pemimpin Sangga.

h. Pradana mengambil tempat di depan barisan, sesuai dengan adat ambalan yang berlaku.

i. Petugas bendera mengibarkan Sang Merah Putih, Pradana memimpin penghormatannya.

j. Pembacaan Dasaidarma oleh petugas.

k. Pembina Penegak atau Pembina Upacara membaca Pancasila diikuti oleh anggota ambalan.

l. Pengumuman dari Pradana/Pembina.

m. Pradana memimpin doa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

n. Barisan dibubarkan oleh Pradana dilanjutkan dengan acara latihan.

Pt. 39. Upacara Penutupan Latihan Pasukan Penggalang

Jalannya Upacara Penutupan Latihan Peasukan Penggalang adalah sebagai berikut :

a. Kerapihan setiap anggota ambalan.

b. Pradana mengumpulkan anggota ambalan dalam bentuk barisan bersaf.

c. 1) Pemimpin Sangga mengambil tempat di sebelah kanan barisan.

2) Wakil Pemimpin Sangga pindah ke tempat Pemimpin Sangga.

d. Pradana menjemput Pembina Penegak dan mengantarkannya ke sebelah kanan barisan.

e. Pradana mengambil tempat di depan barisan sesuai dengan adat ambalan yang berlaku.

f. Petugas bendera menurunkan Sang Merah Putih untuk disimpan.

g. Pembacaan renungan atau sandi ambalan oleh petugas.

h. Pengumuman tentang sangga kerja untuk latihan yang akan datang, dan lain-lain.

i. Pradana memimpin berdoa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.

j. Laporan Pradana kepada Pembina Penegak.

k. Pradana membubarkan barisan.

Pt. 40. Upacara Penerimaan Tamu

Upacara Penerimaan Tamu Ambalan Penegak dilaksanakan dalam rangkaian Upacara Pembukaan 

Latihan, dengan jalan sebagai berikut :

a. Tamu Ambalan mengambil tempat di kiri Pradana atau Pembina.

b. Pradana atau Pembina memperkenalkan tamu kepada anggota Ambalan.

c. Pradana atau Pembina memberi kesempatan kepada tamu untuk mengikuti kegiatan ambalan.

d. Barisan dibubarkan, dilanjutkan dengan acara latihan.

Pt. 41. Upacara Penerimaan Calon Penegak

Upacara Penerimaan Calon Penegak di Ambalan dilaksanakan sesudah Upacara Pembukaan 

Latihan, dengan jalan sebagai berikut :

a. Pradana mengumpulkan anggota ambalan.

b. Tamu ambalan berada di tepat yang telah ditentukan.

c. Penegak Bantara/Laksana yang sudah ditentukan menyiapkan pertanyaan.

d. Tamu ambalan dijemput oleh petugas untuk dihadapkan kepada ambalan.

e. Pengantar kata Pradana atau Pembina.

f. Tanya jawab tentang keadaan pribadi tamu yang akan diterima sebagai calon Penegak.

g. Petugas mengajak tamu meninggalkan tempat.

h. Ambalan bermusyawarah untuk menentukan penerimaan calon.

i. Tamu dipanggil untuk mendengarkan keputusan penerimaannya di ambalan.

j. Ucapan selamat dari anggota ambalan dilanjutkan dengan acara latihan.

Pt. 42. Upacara Pelantikan Calon Penegak menjadi Penegak Bantara

Upacara Pelantikan Calon Penegak menjadi Penegak Bantara, tidak boleh dihadiri Calon Penegak 

lainnya. Pelaksanaannya diatur sebagai berikut :

a. Sangga Kerja menyiapkan perlengkapan upacara.

b. Calon Penegak yang akan dilantik diantar oleh pendamping kanan dan pendamping kiri ke 

hadapan Pembina Penegak.

c. Pembina minta penjelasan kepada pendamping kanan dan pendamping kiri mengenai watak dan 

kecakapan calon.

d. Pendamping kanan dan pendamping kiri kembali ke sangganya.

e. Sang Merah Putih dibawa petugas ke sebelah kanan depan Pembina, anggota ambalan 

menghormat dipimpin oleh Pradama/Petugas.

f. Tanya jawab tentang Syarat Kecakapan Umum antara Pembina dan calon.

g. Pembina memipin doa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

h. Penyematan tanda-tanda disertai pesan seperlunya.

i. Ucapan janji Trisatya dituntun oleh Pembina Penegal, dengan jalan memegang ujung Sang 

Merah Putih dengan tangan kanan yang ditempelkan di dada kiri tepat dengan jantungnya. 

Kemudian disusul dengan penyematan Tanda Penegak Bantara oleh calon Penegak sendiri.

j. Penghormatan ambalan kepada Penegak Bantara yang baru dilantik.

k. Ucapan selamat dari anggota ambalan.

l. Pendamping kanan dan pendamping kiri menjemput Penegak Bantara yang selesai dilantik untuk 

kembali ke sangganya.

Pt. 43. Upacara Kenaikan Tingkat dari Penegak Bantara menjadi Penegak Laksana

Upacara Kenaikan Tingkat dari Penegak Bantara menjadi Penegak Laksana dilakukan sebagai 

berikut :

a. Pradana atau Pembina Penegak mengumpulkan anggota ambalan.

b. Penegak Bantara yang akan naik tingkat diantar oleh pendampingnya ke hadapan Pembina 

Penegak.

c. Pembina minta pernyataan pendamping mengenai perkembangan watak dan kecakapan yang 

bersangkutan.

d. Para pendamping kembali ketempat.

e. Tanya jawab tentang syarat kecakapan umum yang telah diselesaikan antara Pembina dan 

Penegak Bantara yang akan naik tingkat.

f. Sang Merah Putih dibawa oleh petugas ke sebelah kanan depan Pembina Penegak. Waktu Sang 

Merah Putih memasuki tempat upacara anggota ambalan menghormat dipimpin Pradama atau 

petugas.

g. Pembina memberikan bendera Sang Merah Putih kepada Penegak yang bersangkutan.

h. Pembina melepas Tanda Penegak Bantara disertai pesan seperlunya.

i. Tanda Penegak Laksana dipasang sendiri oleh Penegak yang bersangkutan.

j. Penegak Bantara yang naik tingkat mengulang janji Trisatya dituntun Pembina memegang ujung 

Sang Merah Putih dengan tangan kanannya ditempelkan di dada kiri tepat pada jantungnya

k. Pembina memimpin doa menurut agama dan keperayaan masing-masing.

l. Ucapan selamat dari anggota ambalan.

m. Pembina menyerahkan ambalan kepada Pradama untuk meneruskan acara.

Pt. 44. Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus kepada Pramuka Penegak

Upacara pemberian Tanda Kecakapan Khusus kepada Penegak yang telah memenuhi syarat 

dilakukan dalam rangkaian Upacara Pembukaan/Penutupan Latihan dengan jalan sebagai berikut :

a. Penegak yang akan menerima tanda kecakapan khusus dipangggil kedepan Pembina.

b. Tanya jawab tentang syarat kecakapan khusus yang telah dipenuhi.

c. Penyematan tanda kecakapan khusus dan penyerahan surat keterangan oleh Pembina.

d. Ucapan selamat dari anggota ambalan.

f. Pembina menyerahkan Ambalan kepada Pradama untuk meneruskan acara.

Pt. 45. Upacara Pindah Golongan dari Ambalan Penegak ke Racana Pandega

Upacara pindah golongan dari Ambalan Penegak ke Racana Pandega dilakukan sebagai berikut :

a. Pradana/Pembina Penegak mengumpulkan anggota ambalan dalam bentuk barisan bersaf.

b. Penegak yang akan pindah golongan dipanggil ke hadapan Pembina Penegak.

c. Penjelasan Pembina bahwa kepindahannya bukan karena kecakapannya, melainkan karena 

usianya

d. Penegak yang akan pindah minta diri kepada anggota ambalan.

e. Pembina menyerahkan Penegak yang bersangkutan kepada Pembina Racana Pandega.

f. Pembina Racana Pandega menerimanya sesuai dengan adat racana yang berlaku.


Pt. 46. Upacara Pelepasan Penegak yang akan terjun ke masyarakat

Upacara Pelepasan Penegak yang akan terjun ke masyarakat dilakukan dalam bentuk informal, di 

luar pertemuan rutin.

a. Dilaksanakan oleh Sangga Kerja/Panita.

b. Acara upacara meliputi :

1) Penjelasan Pembina.

2) Penegak yang bersangkutan minta diri.

3) Sambutan wakil anggota ambalan.

4) Kata Pelepasan Pembina Penegak dan penyerahan surat keterangan.

5) Pemberian kenangan kepada Penegak yang akan meninggalkan ambalan.

6) Berdoa dipimpin oleh Pembina Penegak.

7) Ramah Tamah diakhiri dengan membentuk rantai persaudaraan.

c. Tempat dan waktu tidak terikat.


Jumat, 31 Mei 2024

SEJARAH SATUAN KARYA (SAKA) BHAYANGKARA


Satuan Karya Pramuka Bhayangkara dibentuk pada tahun 1966 dan pada tahun tersebut masih bernama Pramuka KAMTIBMAS (Keamanan Ketertiban Masyarakat).

Pembentukan tersebut atas instruksi bersama MENTERI/PANGLIMA POLISI DAN KWARNAS : NO. POL. : 28/Inst./MK/1966 dan SK KWARNAS No. 4/1966 tertanggal : 1 Juli 1966 dengan nama PRAMUKA KAMTIBMAS.

Pada waktu itu terdapat sembilan krida, yaitu :
1. Krida LANTAS (Lalu Lintas)
2. Krida PMK (Pemadam Kebakaran)
3. Krida SAR (Searce And Rescue)
4. Krida TPTKP (Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara)
5. Krida SISKAMLING (Sistem Keamanan Lingkungan)
6. Krida PENGAWAL
7. Krida PELACAK
8. Krida KOMLEK
9. Krida PENGAMAT

Pada tahun 1980 dikeluarkan surat keputusan atas kerja sama Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) dengan KWARNAS yaitu : NO. POL.SKEP/08/V/1980 dan SK KWARNAS No.050/1980 tertanggal : 1 Juli 1980, bernama SATUAN KARYA BHAYANGKARA.

Ditahun 1980 pembentukan krida masih mengikuti Sembilan krida, baru pada tahun 1990 dikelurkan surat keputusan dari KWARNAS melewati : SK KWARNAS No. 032/1990 terdapat tujuh krida, yaitu:

1. Krida LANTAS (Lalu Lintas)
2. Krida PMK (Pemadam Kebakaran)
3. Krida SAR (Searce And Rescue)
4. Krida TPTKP (Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara. 
5. Krida SISKAMLING (Sistem Keamanan Lingkungan)
6. Krida PENGAWAL
7. Krida PELACAK

Pada tahun 1991 jumlah krida yang ada dipersingkat lagi menjadi lima krida, yaitu :

1. Krida LANTAS (Lalu Lintas)
2. Krida PMK (Pemadam Kebakaran)
3. Krida SAR (Searce And Rescue)
4. Krida TPTKP (Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara) 
5. Krida SISKAMLING (Sistem Keamanan Lingkungan)

Setelah itu pada tahun 2006 berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia NO.POL.SKEP/595/X/2006 tertanggal 4 Oktober 2006 jumlah krida dipersingkat lagi
menjadi 4 krida, yaitu :

1. Krida LANTAS (Lalu Lintas)
2. Krida PPB (Pencegahan dan Penanggulangan
Bencana) {Gabungan dari Krida PMK (Pemadam Kebakaran) dan Krida SAR (Searce And Rescue)}
3. Krida PTKP (Pengetahuan Tempat Kejadian Perkara) 
4. Krida TIBMAS (Ketertiban Masyarakat)

Demikian sejarah singkat Satuan Karya Bhayangkara dan pada setiap tanggal 1 Juli diperingati sebagai hari ulang tahun SAKA BHAYANGKARA yang bertepatan dengan hari ulang tahun BHAYANGKARA.

Sabtu, 06 April 2024

Pendidikan Kepramukan *tidak lagi menjadi Ekstrakurikuler Wajib* di sekolah, akan tetapi sekolah *Wajib menyediakan Ekstrakurikuler Kepramukaan*

 *Menghidupkan Api Kebanggaan: Meningkatkan Rasa Bangga dan Prestasi dalam Gerakan Pramuka*



Pendidikan Kepramukan *tidak lagi menjadi Ekstrakurikuler Wajib* di sekolah, akan tetapi sekolah *Wajib menyediakan Ekstrakurikuler Kepramukaan*, begitulah kebijakan kemendikbudristek di tahun 2024. Akankah Gerakan Pramuka akan kehilangan marwahnya sebagai pendidikan karakter di negeri ini? 


Pramuka, sebagai gerakan yang telah melahirkan banyak pemimpin dan penggerak perubahan di Indonesia, merupakan pondasi penting dalam pembentukan karakter generasi muda. Namun, dalam menghadapi dinamika zaman, tantangan untuk menjaga semangat kepramukaan tetap berkobar memerlukan pendekatan yang lebih kreatif dan terarah. Bagaimana caranya menjaga api kebanggaan ini tetap menyala, dan menginspirasi generasi masa depan? Mari kita telusuri bersama.


*1. Memperkuat Identitas Pramuka*


Pentingnya memperkuat identitas pramuka tidak dapat diragukan lagi. Identitas yang kuat akan memberikan dasar yang kokoh bagi setiap anggota untuk merasa bangga dan termotivasi untuk berprestasi dalam gerakan. Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah melalui penyediaan seragam yang berkualitas dan menarik. Seragam yang baik akan menjadi simbol kebanggaan bagi anggota pramuka, dan secara tidak langsung, meningkatkan rasa percaya diri mereka.


Selain itu, memperkuat identitas pramuka juga dapat dilakukan melalui penyelenggaraan acara-acara khusus, seperti perkemahan atau kegiatan sosial yang melibatkan seluruh anggota. Melalui partisipasi aktif dalam acara-acara semacam itu, anggota pramuka akan merasakan sense of belonging yang kuat, sehingga meningkatkan rasa bangga mereka terhadap gerakan ini.


*2. Mendorong Prestasi dan Penghargaan*


Prestasi dan penghargaan adalah salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan rasa bangga anggota pramuka. Dalam konteks ini, penghargaan tidak hanya berarti pengakuan atas pencapaian individu, tetapi juga pencapaian kelompok dan unit. Dengan demikian, setiap anggota akan merasa bahwa mereka memiliki peran penting dalam kesuksesan gerakan ini.


Salah satu cara untuk mendorong prestasi adalah dengan memberikan penghargaan berupa lencana atau sertifikat atas pencapaian tertentu, seperti kegiatan penyelamatan, keterampilan bertahan hidup, atau kontribusi positif dalam komunitas. Selain itu, pencapaian yang signifikan juga dapat dihargai melalui penghargaan tingkat nasional atau internasional, yang akan memberikan motivasi tambahan bagi anggota pramuka untuk terus berkembang dan berprestasi.


*3. Mengadopsi Pendekatan Inovatif*


Di era digital ini, penting bagi gerakan pramuka untuk mengadopsi pendekatan inovatif dalam menjalankan kegiatannya. Salah satu contohnya adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung pembelajaran dan kolaborasi antaranggota. Pembuatan platform digital yang interaktif dan ramah pengguna dapat meningkatkan keterlibatan anggota pramuka dalam berbagai kegiatan, serta memfasilitasi pertukaran ide dan pengalaman secara lebih efektif.


Selain itu, pendekatan inovatif juga dapat tercermin dalam desain program-program kepramukaan yang lebih relevan dengan tantangan zaman. Misalnya, pengembangan kegiatan yang berfokus pada literasi digital, kewirausahaan sosial, atau teknologi ramah lingkungan dapat membantu mempersiapkan anggota pramuka untuk menghadapi tantangan masa depan dengan lebih siap dan berdaya.


*4. Mengembangkan Keterampilan Leadership*


Salah satu tujuan utama dari gerakan pramuka adalah untuk mengembangkan kepemimpinan di kalangan generasi muda. Oleh karena itu, penting untuk memberikan pelatihan dan pembinaan yang memadai dalam pengembangan keterampilan leadership kepada anggota pramuka. Ini dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti simulasi kepemimpinan, pelatihan manajemen waktu, dan pengembangan kemampuan berkomunikasi efektif.


Selain itu, melalui pengalaman langsung dalam mengorganisir kegiatan dan mengelola tim, anggota pramuka akan belajar untuk menjadi pemimpin yang tangguh dan bertanggung jawab. Dengan memperkuat keterampilan leadership ini, diharapkan anggota pramuka dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam lingkungan mereka masing-masing, serta menjadi contoh teladan bagi generasi berikutnya.



Dengan memperkuat identitas pramuka, mendorong prestasi serta penghargaan, mengadopsi pendekatan inovatif, dan mengembangkan keterampilan leadership kita dapat memastikan bahwa api kebanggaan dalam gerakan pramuka terus menyala dan memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk menjadi pemimpin masa depan yang tangguh dan berdedikasi. Mari kita jaga dan rawat kepramukaan sebagai salah satu aset berharga bangsa ini.


Selalu Membara Untuk Berkarya

Semoga Bermanfaat



K’Zidoe

HASDUK/SETANGAN LEHER

HASDUK/SETANGAN LEHER



Hasduk merupakan istilah lain dari Setangan Leher Pramuka.
Setangan leher pramuka menjadi bagian dari pakaian seragam pramuka dan merupakan bagian dari Tanda Umum dalam Tanda Pengenal Gerakan Pramuka.

Hasduk pramuka berupa kain yang berbentuk segitiga sama kaki dengan salah satu sudut mempunyai besaran sudut 90 derajat.

Warna dasar hasduk adalah putih dan pada sepanjang sisi kaki segitiganya diberikan lis (tepi) berwarna merah selebar 5 cm.

Sejak diberlakukannya Surat Keputusan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 174 tahun 2012 tentang Petunjuk Penyelenggaraan (Jukran) Pakaian Seragam Pramuka, hasduk dikenakan oleh pramuka putra dan pramuka putri.

Ukuran Hasduk Pramuka
Sebagaimana diatur dalam Jukran Pakaian Seragam Pramuka, ukuran sisi terpanjang hasduk pramuka sesuai dengan masing-masing golongan :

1. Hasduk Pramuka untuk anggota pramuka siaga putra dan putri sisi panjang berukuran 90 cm
2. Hasduk Pramuka untuk anggota pramuka penggalang putra dan putri sisi panjang berukuran antara 100 – 120 cm.
3. Hasduk Pramuka untuk anggota pramuka penegak dan pandega putra dan putri sisi panjang berukuran antara 120 – 130 cm.
4. Hasduk Pramuka untuk anggota pramuka dewasa (pembina pramuka, andalan, dan anggota Majlis Pembimbing) putra maupun putri sisi panjang berukuran antara 120 – 130 cm.

Akan tetapi, ukuran panjang sisi terpanjang tersebut tidak mutlak harus diikuti, kaAkan tetapi, ukuran panjang sisi terpanjang tersebut tidak mutlak harus diikuti, karena sebagai salah satu identitas, panjang ujung hasduk setelah dilihat harus mencapai pinggang pemakainya, sehingga panjangnya menyesuaikan tinggi pemakai.

Cara Melipat Hasduk Pramuka
Sesuai dengan Jukran Pakaian Seragam Pramuka Nomor 174 Tahun 2012, hasduk pramuka dilipat dengan cara melipat sisi terpanjangnya sedemikian rupa dengan dengan lebar lipatan kurang lebih 5 cm, sehingga warna merah dan putih tampak dengan jelas. Pada bagian sudut siku-siku disisakan sedikit dan membentuk bagian segitiga.

Cara Memakai Hasduk Pramuka
Pemakaian hasduk pramuka adalah dengan rapi pada pakaian seragam pramuka untuk berbagai jenis seragam, mulai dari seragam harian, seragam kegiatan, seragam upacara, demikian pula untuk seragam khusus (misalnya pakaian muslim atau lainnya).

Berikut cara pemakaiannya
a). Sudut siku-siku yang disisakan saat melipat dikenakan di bagian belakang kerah baju.
b). Bagian panjangnya dilingkarkan di bawah kerah baju dengan kedua ujungnya menggantung dari bawah leher depan (kerah baju) hingga pinggang.
c). Pada bagian di bawah leher depan (kerah baju) diikat dengan menggunakan cincin (ring) hasduk/setangan leher.
d). Pemakaiannya diatur sedemikian rupa sehingga warna merah dan putih tampak rapi.
e). Bagi anggota putri yang mengenakan kerudung atau jilbab, dikenakan di luar baju (tidak dimasukkan) sehingga kerah baju tidak terlihat, setangan leher dikenakan di luar kerudung sehingga tidak dikenakan di bawah kerah baju.
f). Saat mengenakan pakaian seragam tambahan semisal jas, blazer, rompi, atau jaket, hasduk harus tetap terlihat.
g). Calon anggota Gerakan Pramuka yang belum dilantik atau dikukuhkan tidak berhak mengenakan setangan leher, sehingga saat mengenakan seragam pramuka hanya mengenakan pakaian seragam tanpa hasduk, tutup kepala, dan tanpa mengenakan tanda pengenal Gerakan Pramuka lainnya

Kamis, 04 April 2024

Karya bakti Pramuka peduli Satuan Karya SAKA Bhayangkara Polres Sukoharjo

Kali ini Kwarranxsat mempost kegiatan Pramuka Peduli Karya bakti lebaran 1445H atau bertepatan dengan tahun 2024M. Adapun kegiatan ini dilakukan oleh Gerakan Pramuka Satuan Karya Bhayangkara/Saka Bhayangkara Polres Sukoharjo. 
Untuk selengkapnya bisa kita simak melalui video dibawah ini